Seperti dilansir Zee News, Ahad (2/1), penelitian yang melibatkan 3307 orang yang berusia antara 20 sampai 69 tahun ini meneliti kaitan gangguan pendengaran dengan efek rokok. Dalam penelitian ini, para peserta penilitian diminta untuk mendengar suara, mulai dari frekuensi terendah 500 Hz sampai yang tertinggi 8000 Hz. Hasil penelitian menunjukkan mereka yang tidak merokok namun hidup di antara kalangan perokok memiliki gangguan pendengaran terutama ketika mereka diharuskan untuk menangkap suara berfrekuensi tinggi.
Penelitian ini juga menemukan bahwa perokok aktif juga tidak menutup kemungkinan menderita gangguan pendengaran, walaupun risikonya tidak sebesar mereka yang menjadi perokok pasif.
Dalam Jurnal Kesehatan Tobacco Control, pimpinan penelitian menuliskan, "Penelitian lebih lanjut sangat diperlukan. Jika temuan ini dikonfirmasi secara independen, maka gangguan pendengaran akan menjadi salah satu efek buruk dari asap rokok." (Vin)
(liputan6)
Tentang Penulis: Hai nama saya Opiq Mokodongan saya adalah pengelolah blog ini, buwat kawan-kawan jangan lupa Bookmark halaman ini di Browser anda Klik "[CTRL] - D" untuk menyimpan halaman ini. Kalo kawan punya twitter jangan lupa Follow saya @opiqmoko. Terima kasih sudah mampir disini kawan.. ^_^ salam saya Opiq
Tidak ada komentar:
Posting Komentar